PENCEMARAN
UDARA
Disusun
oleh:
Nama
: Cici Fitria
NIM
: 05161014
TUGAS
INDIVIDU
TEKNIK
KOMUNIKASI ILMIAH
PROGRAM
STUDI TEKNIK KIMIA
JURUSAN
TEKNOLOGI INDUSTRI DAN PROSES
INSTITUT
TEKNOLOGI KALIMANTAN
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan karya
ilmiah yang berjudul “Pencemaran Udara”. Meskipun banyak hambatan yang saya
alami dalam proses pengerjaannya, saya berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini
tepat pada waktunya.
Tidak lupa saya sampaikan
terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing saya
dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun
tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin
saya berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Oleh karena itu,
saya berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi
kita bersama.
Saya menyadari bahwa dalam
menyusun karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya selaku
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya karya tulis ilmiah ini. Saya berharap semoga karya tulis ini bisa
bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Balikpapan, 24 Oktober 2016
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………………..i
Daftar
Isi…………...……………………………………………………………...ii
Daftar
Tabel………………………………………………………………………iii
Bab
1. Pendahuluan
1.1
Latar Belakang………..…………….…………………………………....1
1.2
Rumusan Masalah……………………………………………………..…2
1.3
Tujuan .......................................................................................................2
1.4
Manfaat Penulisan………………………………………………………..2
Bab
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Pencemaran Udara…………………. ………………………………...….3
2.2 Komponen Penyebab Pencemaran
Udara………………………………...3
2.3 Dampak Pencemaran Udara………………………………………...........5
2.4 Sumber Pencemaran Udara………………………………………….…...6
2.5 Cara Penanggulangan Pencemaran Udara………………………………..7
Bab
3.Pembahasan
3.1
Partikulat sebagai Pencemar Udara………………………………………9
3.1.1 Jenis Dan Sifat Partikel……………………………………………...9
3.2
Teknologi Penanggulangan Emisi dari Kendaraan……………………...11
Bab
4. Penutup
4.1
Kesimpulan...............................................................................................13
4.1
Saran..........................................................................................................13
Daftar
Pustaka........................................................................................................14
DAFTAR
TABEL
Tabel 3.1 Konsentrasi Polutan di Udara…………………………………………9
Tabel 3.2 Bentuk Partikel Pencemaran Udara…………………………………..10
Tabel 3.3 Daftar Partikel Logam yang Berbahaya………………………………10
Tabel 3.4 Kriteria Kualitas Udara……………………………………………….11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pencemaran udara adalah suatu kondisi ketika
udara tercemar oleh bahan kimia,
zat atau partikel, serta bahan biologis lainnya yang bisa membahayakan
kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dampak buruk pencemaran
udara bagi kesehatan manusia tidak dapat dibantah lagi. Pencemaran udara dapat
terjadi di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Pencemaran udara yang terjadi
di dalam ruangan dapat berasal dari asap rokok dan gangguan sirkulasi udara,
sedangkan pencemaran udara yang terjadi diluar
ruangan terjadi karena bahan pencemar yang berasal dari industri dan trasportasi.
Polusi udara termasuk dalam salah
satu masalah besar, selain kemiskinan, kepadatan penduduk, dan kemacetan lalu
lintas. Beberapa masalah tersebut berhubungan dengan pencemaran udara, contohnya
masalah kepadatan penduduk. Semakin banyak penduduk, kendaraan yang digunakan
akan semakin banyak sehingga akan menyebabkan pencemaran udara yang
semakin parah. Udara dikatakan "Normal" dan
dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya lengkap. Sedangkan
apabila terjadi penambahan gas-gas atau zat lain yang menimbulkan
gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka udara tersebut dikatakan
sudah tercemar atau terpolusi.
Salah satu cara penanggulangan
pencemaran udara ialah melakukan penghijauan, terutama di daerah-daerah
industri dan perkotaan. Tujuannya agar karbon dioksida yang dihasilkan mesin-mesin
industri dan kendaraan bermotor, dapat diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Demikian
pula halnya dengan debu-debu yang berterbangan di udara, bila bersentuhan
dengan daun-daunan akan lengket pada daun, dan ketika hujan turun akan dibawa
oleh air hujan jatuh ke tanah. Dengan demikian, penghijauan dapat pula
mengurangi debu-debu yang berterbangan di udara.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan pencemaran
udara dan penyebabnya?
b. Apa saja bahan pencemar udara?
c. Apa dampak pencemaran udara?
d. Bagaimana cara menanggulangi
pencemaran udara?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan karya tulis
ilmiah ini adalah sebagai
berikut.
a. Untuk mengetahui definisi pencemaran
udara dan penyebabnya?
b. Untuk mengetahui bahan pencemar
udara?
c. Untuk mengetahui dampak pencemaran
udara?
d. Untuk mengetahui cara
menanggulangi pencemaran udara?
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
a.
Menambah
pengetahuan mengenai pencemaran udara
b.
Menambah pengetahuan tentang jenis-jenisnya
pencemaran udara
c.
Menambah pengetahuan tentang sumber
pencemarn udara
d.
Menambah pengetahuan mengenai dampak
dari pencemaran udara
e.
Menambah pengetahuan tentang cara untuk
menanggulangi pencemaran udara
BAB
2
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pencemaran Udara
Udara merupakan suatu campuran gas
yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Udara merupakan komponen
kehidupan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun makhluk
lainnya seperti tumbuhan dan hewan (Fardiaz, 1992). Udara ambien adalah udara
bebas dipermukaan bumi yang berada pada lapisan troposfer yang dibutuhkan dan
dapat mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup serta unsur lingkungan
hidup lainnya (Nurul, 2015:2).
Pencemaran udara atau polusi adalah
proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan
kualitas lingkungan tersebut. Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982. Pencemaran udara adalah salah satu komponen
yang mempengaruhi pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan adalah masuknya
atau dimasukkannya mahkluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak berfungsi sesuai
peruntukkannya
Pencemaran udara adalah peristiwa
masuknya, atau tercampurnya, polutan
(unsur-unsur
berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan
menurunnya kualitas udara (lingkungan).Pencemaran dapat terjadi dimana-mana.
Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun
di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor
pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah,
perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor
pollution).
2.2 Komponen Penyebab Pencemaran Udara
Gas pencemar udara yang paling dominan mempengaruhi
kesehatan manusia adalah: korbon monooksida (CO), nitrogen oksida (NOx),
belerang oksida (SOx), hidro karbon (HC) dan partikel (particulate) serta gas rumah kaca. Komponen pencemar udara tersebut
di atas bisa mencemari udara secara sendiri-sendiri, atau dapat pula mencemari
secara bersama-sama. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri
dari sekitar 78 % Nitrogen; 20
% Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida (CO2)
dan sisanya terdiri dari Neon (Ne),
Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2) (Nurul, 2015:2).
Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan
pencemaran udara, antara lain: Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur
dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbal dan Karbondioksida.
1.
Karbon monoksida (CO)
Gas
yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan
bermotor.
2.
Nitrogen dioksida (NO2)
Gas
yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit
energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3.
Sulfur dioksida (SO2)
Gas
yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini
biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
4.
Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan
udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong
pabrik berupa asap hitam tebal.
Macam-macam
partikel, yaitu :
a.
Aerosol : partikel yang terhambur dan
melayang di udara
b.
Fog (kabut) : aerosol yang berupa
butiran-butiran air dan berada di udara
c.
Smoke (asap) : aerosol yang berupa
campuran antara butir padat dan cair dan melayang
berhamburan
di udara
d.
Dust (debu) : aerosol yang berupa
butiran padat dan melayang-layang di udara
5.
Hidrokarbon (HC)
Uap
bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna.
6.
Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas
yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi.
Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam
kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
7.
Timbal (Pb)
Logam
berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan
bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk
debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
8.
karbon dioksida (CO2)
Gas
yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan
pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.
2.3 Dampak Pencemaran Udara
Udara yang benar-benar bersih sesuai
harapan kesehatan kita terutama di kota-kota besar yang banyak industrinya dan
padat lalu lintasnya sangat jauh dari harapan dan tidak akan pernah udara di
kota menjadi bersih sebelum konversi bahan bakar fosil menjadi bahan bakar
ramah lingkungan. Udara di kota sudah tercemar sehingga dapat merusak
lingkungan terutama kesehatan manusia yang akibatnya daya dukung lingkungan
juga berkurang sehingga kualitas hidup manusia semakin berkurang, yang
diperparah dengan seiring meningkatnya pencemaran tanah dan air di sekitar kita
Dampak yang ditimbulkan pencemaran
udara ternyata sangat merugikan manusia sebagai makhluk omnivora yang sangat
tergantung pada jalur makanan tetapi berada pula dalam daur pencemaran
tersebut. Berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan pada manusia dari
pencemar udara di atas seperti; infeksi saluran pernafasan atas, paru-paru jadi
rusak, hipertensi, jantung, kanker dan lain sebagainya (Sugiarti, 2009:51)
Dampak
pencemaran udara saat ini merupakan masalah yang serius yang dihadapi oleh negara-negara
industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemara udara ternyata sangat
merugikan. Pencemaran tersebut tidak hanya mempunyai akibat langsung terhadap
kesehatan manusia saja, akan tetapi juga dapat merusak lingkungan lainya seperti
hewan, tumbuhan, bangunan gedung dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil
penelitian yang di lakukan di Amerika Serikat pada tahun 1980, kematian yang
disebabkan oleh pencemaran udara mencapai angka kurang lebih 51.000 orang.
Angka tersebut cukup mengerikan karena bersaing keras dengan angka kematian
yang disebabkan oleh penyakit jantung, kanker, AIDS dan lain sebagainya. Menurut para ahli, pada sekitar tahun
2000-an kematian yang disebabkan oleh pencemaran udara mencapai 57.000 orang
per tahunya. Selama 20 tahun angka kematian yang disebabkan oleh pencemaran
udara naik mendekati 14% atau mendekati 0,7% per tahun. Selain itu kerugian
materi yang disebabkan oleh pencemaran udara, apabila diukur dengan uang dapat
mencapai 12-16 juta US dollar per tahun. Suatu angka yang sangat berarti bila
dibelanjakan untuk keperluan kesejahteraan umat manusia (Arya, 1995:114).
2.4
Sumber Pencemaran Udara
Secara umum terdapat 2
sumber pencemaran udara yaitu pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources), seperti letusan gunung
berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia (antropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi,
emisi pabrik, dan lain-lain. Di Indonesia sekarang ini kurang lebih 70%
pencemaran udara disebabkan emisi kendaraan bermotor yang mengeluarkan zat-zat
berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan
manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal atau timah hitam (Pb) dan kendaraan
bermotor menyumbang hampir 100% timbal.
Pencemaran udara dapat
terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran
ini sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi
kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup.
Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber
bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah
tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktivitas lalu lintas kendaraan bermotor
dan tranportasi laut. Dari data BPS tahun 1999, di beberapa propinsi terutama
di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan
bermotor merupakan kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO2 dan CO di udara
yang jumlahnya lebih dari 50%. Penurunan kualitas udara yang terus terjadi
selama beberapa tahun terakhir menunjukkan kita bahwa betapa pentingnya
digalakkan usaha-usaha pengurangan emisi ini.
2.5 Cara Penanggulangan Pencemaran
Udara
Upaya penanggulangan dilakukan
dengan tindakan pencegahan (preventif)
yang dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang
dilakukan sesudah terjadinya pencemaran.
Usaha
Preventif (sebelum pencemaran)
1.
Mengembangkan energi alternatif dan
teknologi yang ramah lingkungan.
2.
Mensosialisasikan pelajaran lingkungan
hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat.
3.
Mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.
4.
Tidak membakar sampah di pekarangan
rumah.
5.
Tidak menggunakan kulkas yang memakai
CFC (freon) dan membatasi penggunaan
AC dalam kehidupan sehari-hari.
6.
Tidak merokok di dalam ruangan.
7.
Menanam tanaman hias di pekarangan atau
di pot-pot.
8.
Ikut berpartisipasi dalam kegiatan
penghijauan.
9.
Ikut memelihara dan tidak mengganggu
taman kota dan pohon pelindung.
10. Tidak
melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara sembarangan.
11. Mengurangi
atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan ruang.
12. Menghentikan
penggunaan busa plastik yang mengandung CFC.
13. Mendaur
ulang freon dari mobil yang ber-AC.
14. Mengurangi
atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.
Usaha
kuratif (sesudah pencemaran)
Bila
telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan beberapa usaha
untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:
1.
Menggalang dana untuk mengobati dan
merawat korban pencemaran lingkungan.
2.
Kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau
instansi-instansi untuk membersihkan lingkungan dari polutan.
3.
Melokalisasi tempat pembuangan sampah
akhir (TPA) sebagai tempat atau pabrik daur ulang.
4.
Menggunakan penyaring pada cerobong di
kilang minyak atau pabrik yang menghasilkan asap atau gejala penyebab
pencemaran udara.
5.
Mengidentifikasi dan menganalisa serta
menemukan alat atau teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya
musibah atau kejadian akibat pencemaran udara, misalnya menemukan bahan bakar
dengan kandungan timbal yang rendah (BBG).
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Partikulat sebagai Pencemar Udara
Polutan udara primer, yaitu polutan yang mencakup 90%
dari jumlah polutan udara seluruhnya, dapat dibedakan menjadi lima kelompok
sebagai berikut:
a) Karbon monoksida ( CO )
b) Nitrogen oksida ( NOx)
c) Hidrokarbon ( HC)
d) Sulfur Dioksida ( SOx)
e) Partikel
Sumber polusi yang utama berasal dari traspotasi, 60
% dari polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida dan sekitar 15 %
hidrokarbon. Toksisitas kelima kelompok polutan tersebut berbeda-beda dan Tabel
3.1 di bawah ini menyajikan toksisitas relatif masing-masing kelompok polutan
tersebut. Ternyata polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan adalah partikel
– partikel, diikuti berturut-turut NOx, SOx, Hidrokarbon dan yang paling rendah
toksisitasnya adalah karbon monoksida.
Tabel 3.1 Konsentrasi Polutan di Udara
3.1.1 Jenis Dan Sifat
Partikel
Polusi udara karena partikel-partikel tersebut
merupakan masalah lingkungan yang perlu mendapat perhatian. berbagai jenis
polutan partikel dan bentuk-bentuknya yang terdapat diudara dapat dilihat pada
Tabel 3.2 dibawah ini:
Tabel 3.2 Bentuk Partikel Pencemaran Udara
Pada
Tabel 3.3 dibawah ini dapat dilihat partikel-partikel logam yang berbahaya bagi kesehatan.
Tabel 3.3 Daftar Partikel Logam yang Berbahaya
Tabel 3.4 Kriteria Kualitas Udara
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) adalah angka
yang tidak mempunyai mempunyai satuan yang menggambarkan kondisi kualitas udara
dilokasi dan waktu tertentu yang didasarkan kepada dampak terhadap kesehatan
manusia, nilai estetika dan makhluk lainnya. Kualitas udara disampaikan kepada
masyarakat dalam bentuk indeks standar pencemaran udara atau yang disingkat
ISPU. Sebelum parameter pencemar udara diolah secara matematis dan grafik di
Indeks Standar Pencemar Udara, terlebih dahulu kita ketahui dalam pengolahan
data tersebut apa yang dibutuhkan dan yang digunakan untuk menentukan hasil
dari Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Untuk mengetahui hasil Indeks
Standar Pencemaran Udara kita harus mengetahui batas Indeks Standar Pencemaran
Udara dalam SI, karena batas Indeks tersebut digunakan dalam perhitungan matematis
Indeks Standar Pencemaran Udara dapat dilihat pada Tabel 3.4 berdasarkan sumber
Kep. BAPEDAL No. 107 Tahun 1997.
3.2 Teknologi
Penanggulangan Emisi dari Kendaraan
Secara sekilas teknologi penanggulangan emisi dari
mesin dapat dikategorikan menjadi dua bagian besar yaitu; Pengurangan emisi
metoda primer dan Pengurangan emisi metoda sekunder. Untuk pengurangan emisi
metoda primer adalah:
Berdasarkan bahan bakar :
·
Penggunaan bahan
bakar yang rendah Nitrogen dan Sulfur termasuk penggunaan non fossil fuel
·
Penggalangan
penggunaan Non Petroleum Liquid Fuels
·
Penggunaan angka
cetan yang tinggi bagi motor diesel dan angka oktan bagi motor bensin
·
Penggunaan bahan
bakar Gas
·
Penerapan
teknologi emulsifikasi (pencampuran
bahan bakar dengan air atau lainnya)
Berdasarkan Perlakuan Udara :
·
Penggunaan
teknologi Exhaust Gas Recirculation (EGR)
·
Pengaturan
temperatur udara yang masuk pada motor
·
Humidifikasi
Berdasarkan Proses Pembakaran :
·
Modifikasi pada
pompa bahan bakar dan sistem injeksi bahan bakar
·
Pengaturan waktu
injeksi bahan bakar
·
Pengaturan injeksi
langsung air ke dalam ruang pembakaran
Sementara itu pengurangan emisi metoda sekunder adalah
:
·
Penggunaan Selective Catalytic Reduction (SCR)
·
Penerapan
teknologi Sea Water Scrubber untuk
aplikasi di kapal
·
Penggunaan
katalis ukuran droplet dari bahan bakar yang diinjeksikan
·
Magnet yang
dipasang pada pipa bahan bakar
·
Penggunaan
katalis pada pipa gas buang kendaraan bermotor.
BAB 4
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
a.
Pencemaran
udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan
(unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan)
b.
Penyebab
pencemaran udara secara umum ada 2 yaitu pencemaran
akibat sumber alamiah (natural sources),
seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia (antropogenic sources), seperti yang
berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain.
c.
Bahan
pencemar udara antara lain Karbon monoksida, Nitrogen
dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbal dan
Karbondioksida.
d.
Dampak
pencemaran udara yaitu dapat menimbulkan beberapa jenis
penyakit pada manusia seperti; infeksi saluran pernafasan atas, paru-paru jadi
rusak, hipertensi, jantung, kanker dan lain sebagainya. Selain itu juga dapat
merusak lingkungan lainya seperti hewan, tumbuhan, bangunan gedung dan lain
sebagainya.
e.
Cara menanggulangi
pencemaran udara dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang dilakukan sebelum
terjadinya pencemaran antara lain tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaan AC dalam
kehidupan sehari-hari serta tidak merokok di dalam ruangan. Selanjutnya
tindakan kuratif yang dilakukan sesudah terjadinya pencemaran antara lain
melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat atau pabrik
daur ulang dan menggunakan penyaring pada cerobong di kilang minyak atau pabrik
yang menghasilkan asap atau gejala penyebab pencemaran udara.
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan,
dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut.
a. Mulai dari sekarang harus memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan
juga bisa mempelajari bagaimana cara mengurangi dan mengatasi pencemaran udara. Sebagai mahasiswa kita juga memiliki peran, kita bisa memulai dari hal hal
kecil seperti menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan dan mengadakan
kegiatan positif seperti penanaman seribu pohon
b.
Pemerintah
adalah pihak yang memiliki peran paling penting dan seharusnya pemerintah
menindak tegas para pelaku perusakan lingkungan , apalagi para pemilik pabrik
yang limbahnya berbahaya bagi kesehatan manusia, undang undang yang telah di
buat seharusnya ditegakkan agar tetap tidak terjadi pelanggaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arya,
Wardana Wisnu.
2001. Dampak pencemaran lingkungan.Yogyakarta. Penerbit
Andi.
Fardiaz
Srikandi. 1992.
POLUSI AIR & UDARA.Yogyakarta;KANISIUS.
Indah, Fitriana.2014. Analisis
Tingkat Pencemaran Udara Pada Kawasan Pemukiman
Kota Makassar. Makassar;Universitas Hasanuddin.
Peraturan Pemerintah No. 41
tahun 1999 Tentang Pengendalian PencemaranUdara.
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
Nurul, Yasti. 2015. Analisis
Tingkat Pencemaran Udara Pada Kawasan Terminal Malengkeri di Kota Makassar.
Skripsi. Makassar. Universitas Hasanuddin.
Prawiro,
Ruslan H.. 1988.
Ekologi Lingkungan Pencemaran. Semarang: Satya
Wacana
Sugiarti. 2009. Air
Pollutan Gasses and The Influence Of Human Healt.
Makassar;Dosen Jurusan FMIPA UNM Makassar.
How To Make The Most Of Your Wagers - Dr.MCD
BalasHapusYou want to make money from gambling. You want 파주 출장안마 to do 울산광역 출장샵 that when 안양 출장샵 you're spending your money. 서산 출장마사지 In the long run, people lose 시흥 출장마사지 their hard-earned money and try to win.